Apa yang tidak dapat kita syukuri dari Indonesia? Semua yang ada disini harus kita syukuri. Kita bisa mendapatkan berbagai sumber daya alam di bumi pertiwi ini. Seperti flora, fauna, tambang atau hasil bumi dan keindahan alam. Indonesia yang dikenal dunia sebagai negara tropis menjadi tempat yang subur bagi pertanian. Tanaman yang tumbuh didaerah tropis menjadi bahan kebutuhan di negara lain khususnya eropa. Dapat kita ingat saat masih duduk dibangku sekolah bahwa kedatangan bangsa asing ke Indonesia dulu adalah untuk mendapatkan rempah-rempah yang sulit didapat di eropa yang kini menjadi sumber pendapatan negara .
Sayur-sayuran yang ada memberikan nutrisi yang baik bagi anak bangsa begitu juga dengan hewani yang memberikan kebutuhan protein. Hewan-hewan yang ada kebanyakan adalah hewan langka yang menjadi tugas kita untuk menjaganya dari kepunahan. Ada juga keindahan alam yang menjadi sumber daya bangsa kita. Ada berbagai tempat wisata di Indonesia yang kaya akan keindahan alam seperti Pulau Komodo, Bali, Borobudur, Dieng ,Gunung Bromo dan masih banyak lagi dari Sabang sampai Merauke.
BENCANA ADALAH KESALAHAN MANUSIA
Tetapi kita sekarang merasakan ada yang aneh dengan alam saat ini. Banyaknya bencana, kebakaran hutan, cuaca yang tidak menentu membuat manusia kini akan sadar bahwa alam telah memberikan tanda kalau manusia belum bisa menjaganya dengan baik. Beberapa orang masih menebang hutan sembarangan yang hanya mementingkan bisnis tanpa memikirkan kelangsungan hidup di masa yang akan datang, membuang sampah sembarangan sebagai sebab terjadinya banjir karena saluran-saluran yang terhambat, limbah industri yang membahayakan kualitas air dan mahluk hidup didalamnya dan segala perilaku buruk manusia yang tidak memberikan rasa terima kasih kepada alam sebagai titipan Tuhan yang harus kita pelihara.
Muncul isu ditengah masyarakat kini yaitu isu tentang pemanasan global akibat dampak dari emisi gas rumah kaca. Hal itu terjadi akibat banyaknya gas yang tidak bersahabat dan beracun yang ada di atmosfer kita seperti karbon monoksida. Kita telah menggunakan berjuta-juta ton bahan bakar fosil yang ada di Bumi. Kendaraan semakin meningkat begitu juga industri yang akan menambah kadar gas karbon di udara.
Ternyata emisi gas rumah kaca paling banyak berasal dari kebutuhan kita akan listrik karena memberikan 40 persen dari emisi karbon dioksida didunia karena sebagian besar pembangkit listrik dunia menggunakan bahan bakar fosil. Masih sedikit sekali pembangkit listrik alternatif yang menggunakan energi lain seperti tenaga surya, angin, air dan lain-lain. Pengetahuan setiap individu dalam keluarga menjadi sangat penting untuk mengukur seberapa banyak energi yang telah digunakan. Kita tidak perlu sampai mengetahui rumus matematisnya tetapi cukup dengan melakukan penghematan pemakaian listrik dengan mematikan lampu yang tidak digunakan dan memakai lampu yang hemat energi.
PARTISIPASI EARTH HOUR DALAM LINGKUNGAN
WWF tahun lalu mengadakan gerakan Earth Hour yaitu mematikan lampu cukup dengan 60 menit didunia untuk menghemat kebutuhan listrik dan sekaligus untuk mengurangi pembuangan gas pembakaran yang dihasilkannya. Jika dunia semua berpartisipasi akan kita bayangkan dengan waktu 60 menit itu akan ada berapa banyak gas yang dapat kita kurangi. Beberapa program berita, surat kabar, radio dan internet juga berpartisipasi dalam memberikan berita kepada masyarakat akan gerakan Earth Hour ini.
Di kota beberapa gedung juga turut mengikuti program 60 menit ini begitu juga dengan warga yang sadar akan pentingnya kesehatan alam. Di rumah, kami juga melakukan hal yang sama. Kami mematikan lampu dan rumah menjadi gelap. Tetapi kita memanfaatkannya untuk bercerita diluar sambil ngobrol. Ternyata Earth Hour ini juga membuat keluarga menjadi lebih dekat dimana setiap anggota keluarga memiliki kesibukan masing-masing pada hari-hari biasa.
Penting bagi kita untuk melakukan hal ini kapanpun baik dalam Earth Hour 2010 atau dalam penghematan listrik sehari-hari sebagai bukti bahwa kita cinta akan lingkungan dan sebagai wujud syukur kita atas apa yang telah diberikan-Nya.
0 comments:
Posting Komentar