Siapa tidak tahu dengan negara ini, selain di buku-buku pelajaran, dia juga dikenal dengan sistim polder dan pemain sepak bolanya. Negara ini adalah Negara Belanda yang terletak di daerah barat laut benua Eropa. Sekilas saat saya bertanya kepada teman-teman sebelum menulis tulisan ini, “apa yang kalian tahu tentang Belanda?” lalu mereka menjawab, “negaranya van Persie!”, “sepak bola favoritku!”. Sempat ketawa waktu mendengar mereka menjawab pertanyaan dengan polosnya.
Warga negara Belanda sangat menghargai ilmu pengetahuan dan menjadi inspirasi dalam perkembangan pengetahuan dunia. Dapat dilihat dari nenek moyang mereka yang memiliki semangat hidup. Mereka berusaha untuk dapat hidup ditengah suatu daerah yang mereka tempati yang sangat minim karena letak negeri itu yang dekat dengan laut dan ketinggian tempat yang rendah. Dengan sistim polder , daerah yang rendah itu dapat ditinggali sampai generasi selanjutnya. Cara reklamasi ini menjadi inspirasi negara lain untuk membuat suatu daratan di daerah perairan seperti pengalih-fungsian rawa-rawa untuk kebutuhan pembangunan atau pulau buatan di pantai.
Kemajuan di bidang teknologi lainnya adalah penemuan lensa oleh Antony van Leeuwenhoek. Dalam biografinya, Antony bukan berasal dari keluarga yang kaya atau berpendidikan tinggi, pendidikannya hanya sampai sekolah dasar dan hanya menguasai bahasa Belanda. Beliau telah membuktikan kepada dunia, yaitu dia mampu membuat lensa dengan kemampuan kekuatan penglihatan yang lebih baik dari mikroskop sebelumnya dan mengembangkan pengetahuan tentang kehidupan mikroskopis (organisme kecil).
Indonesia, objek ilmu pengetahuan
Ada hal lain yang menjadi alasan saya menyebut warga negara Belanda menghargai ilmu pengetahuan. Yaitu pada saat Belanda menduduki wilayah Indonesia dahulu. Memang keberadaan mereka di masa lalu tetap tidak dapat dilupakan karena waktu yang begitu sangat lama. Mengapa penjajahan itu harus terjadi di Indonesia, bukan hal itu yang akan dibahas disini, tetapi apa yang dapat kita petik dari mereka, khususnya di bidang pengetahuan.
Kebun Raya Bogor adalah hal yang dapat kita petik dari mereka. Tempat ini adalah tempat yang kita tahu berisi beranekaragam flora dan fauna dari seluruh Indonesia. Sebetulnya kehadiran kebun raya ini adalah untuk mewujudkan laboratorium hidup. Dalam tugas militer yang mereka hadapi, mereka tetap ingin mengedepankan dan mengembangkan ilmu. Dalam hal ini, adalah ilmu biologi yang mempelajari kehidupan makhluk hidup dan saling keterkaitan mereka terhadap lingkungan yang diterapkan di Kebun Raya Bogor. Dari studi yang mereka pelajari ini mereka berusaha untuk mengumpulkan tanaman-tanaman dari berbagai wilayah di Indonesia dan luar negeri, begitu juga dengan hewan-hewan yang sangat beragam di tanah air.
Hal yang sama juga terjadi di STOVIA, sekolah kedokteran pada masa itu. Ini juga bentuk apresiasi mereka di bidang ilmu kedokteran. Sekolah ini berhasil mencetak lulusan-lulusan yang hebat termasuk beberapa tokoh Indonesia yang akhirnya juga ikut memajukan pengetahuan bagi tanah air khususnya di bidang kesehatan. Sepertinya hal ini jugalah yang mempengaruhi Antony van Leeuwenhoek yang kemudian mendalami kehidupan mikrospis dan kehidupan sederhana dari mahluk hidup yang mungkin tidak terpikirkan oleh kita seperti, bahwa hewan kecil pemakan darah tak bersayap berkembang biak dalam cara serupa dengan insekta bersayap. Dan penelitian lainnya yaitu menjabarkan darah merah dan darah putih.
Generasi pengetahuan terus berlanjut
Itulah Belanda, negeri dengan berbagai inovasi dalam pengetahuan yang turut memajukan ilmu pengetahuan bagi dunia pendidikan di dunia. Mungkin Antony van Leeuwenhoek telah terpengaruh oleh pendahulunya yang telah datang ke Indonesia dan meneliti berbagai fenomena alam di tanah yang masih bersih dan alami. Mereka juga mungkin telah mendapatkan inspirasi dari nenek moyang yang telah berjasa membuat mereka dapat hidup berdampingan dengan ilmu pengetahuan.
( Vilya Lakstian )
0 comments:
Posting Komentar